[FILM] 'Cinta Tapi Beda': Memperjuangkan Cinta dalam Perbedaan Agama

Jakarta - Perbedaan antara dua manusia saat membina hubungan selalu menjadi ganjalan. Dari perbedaan agama, suku, jenjang pendidikan, hingga perbedaan status sering menjadi perdebatan. Pernikahan memang bukan hanya tentang pihak-pihak yang akan menikah, tapi juga tentang sebuah keluarga besar, hingga ideologi keluarga.

Seperti kata judulnya, 'Cinta Tapi Beda', film ini menceritakan tentang percintaan yang mengandung perbedaan. Ini adalah kisah tentang Cahyo (Reza Nangin), seorang muslim dan Diana (Agni Pratistha), seorang katholik yang saling menaruh hati sejak pertemuan pertama mereka.

Cahyo, pemudah adal Yogyakarta, adalah seorang chef di sebuah restoran favorit di Jakarta. Ia anak seorang perangkat desa yang cukup berpikiran terbuka, namun masih memegang kuat nilai-nilai kultur. Sementara Diana adalah seorang mahasiswa jurusan Seni Tari asal Padang, sebuah kota yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Diana, dan juga Ibunya adalah penganut katholik yang sangat taat.


Orangtua Cahyo sempat bungah saat mendengar anak lelaki mereka tengah dekat dengan gadis Minang. Namun terkejutlah mereka saat mendapati Diana yang waktu itu diajak Cahyo ke Jogja memakai kalung dengan salib dengan ukuran yang cukup besar untuk terlihat. Perlawanan terbesar datang dari Sang Bapak. Sedang Ibu Cahyo lebih bisa menerima dan berusaha melunakkan hati keras suaminya.

Namun, halangan tak datang hanya dari keluarga Cahyo. Ibu Diana, yang sengaja datang dari Padang ke Jakarta untuk memantau langsung anaknya, juga tak bisa menerima putri bungsunya membawa pria muslim sebagai calon suaminya. Dianalah harapan satu-satunya, setelah kedua kakaknya juga menikah dengan pilihan mereka yang berbeda keyakinan. Perlawanan datang sangat keras dari Ibu, hingga sempat membuatnya jatuh sakit.

Masalah berikutnya, yang sesungguhnya sekaligus pembuka jalan keluar, adalah kehadiran Oka (Choky Sitohang), jemaat gereja yang disodorkan si Ibu kepada Diana. Oka adalah jenis pria yang sangat mudah dicintai. Taat beragama, tampan, seorang dokter yang sudah menimba ilmu dari negeri-negeri asing, berwawasan luas, nyaris tanpa cacat. Oka juga siap menerima Diana dengan segala yang ada pada dirinya. Lalu ke mana hati Diana akan berlabuh?

Menonton film yang dibesut oleh Hanung Bramantyo dan Hestu Saputra ini memang sangat mudah tanpa ada kesulitan. Kisah yang terinspirasi dari blog milik Dwitasari ini berjalan linear, nyaris tanpa twist. Selain simbol-simbol agama yang cukup bertebaran, ada beberapa adegan yang dibuat seolah untuk meletakkan kerangka berpikir penonton. Salah satunya adegan ‘ceramah’ seorang ustad tentang kewajiban orangtua menjaga akidah anaknya.

Meski kisah seperti ini sudah banyak bertebaran di sekitar kita, film yang melibatkan Eross Candra untuk musiknya, dan menghadirkan lagu 'Syahadat Cinta' milik Candra Malik ini masih cukup menarik. Akting Reza Nangin menjanjikan. Penampilannya di depan alat-alat mamasak sangat meyakinkan. Film ini memang melibatkan Chef Director, Ari Galih. Selain itu percakapannya cukup cair. Ada satu kalimat yang cukup kuat dalam film ini, “Apa yang dipersatukan Tuhan, tidak bisa dipisahkan oleh manusia.”

Selain melibatkan bintang senior seperti Jajang C. Noer, Leroy Osmany dan Ayu Diah Pasha, 'Cinta Tapi Beda' juga melibatkan penari Eko Supriyanto. Sayang, karya Eko dalam bentuk pertunjukan tari dalam film ini masih terasa sebagai sempalan saja.

Anis Ardianti wartawan senior, pernah bekerja di beberapa media, kini freelance menulis ulasan film

 http://hot.detik.com/movie/read/2012/12/28/134702/2128825/218/cinta-tapi-beda-memperjuangkan-cinta-dalam-perbedaan-agama?991104topnews