Jakarta - Megawati Soekarnoputri disebut akan hadir
dalam penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi Soekarno dan Mohammad
Hatta di Istana Merdeka, Jakarta hari ini. Bila benar Mega hadir, ini
akan menjadi sisi lain yang menarik perhatian.
Menarik diamati karena hubungan Mega dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono renggang sejak SBY mengundurkan diri dari kabinet Mega untuk mencalonkan diri menjadi presiden tahun 2004.
Harapan agar Mega 'rujuk' kembali dengan SBY diungkapkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli. Dia berharap pertemuan SBY dan Mega kali ini dapat mencairkan hubungan keduanya.
"Ini kan ditunggu-tunggu, Ibu Mega datang nggak? Saya mengharapkan suasana cair Ibu Mega dan Pak SBY, ingin mereka berdua harmonis kembali," tutur Melani kepada detikcom, Rabu (7/11/2012).
Apalagi, pertemuan Mega dan SBY bukan kali pertama terjadi. Mega pernah bertemu SBY di Istana saat jamuan makan malam Presiden AS Barack Obama dan pemberian tanda penghormatan kepada Ketua MPR Taufiq Kiemas.
Harmonisnya pemimpin di Indonesia bagi Melani akan membawa dampak positif. Pemimpin di periode sebelumnya kata dia semestinya membantu kinerja pemimpin pemerintahan saat ini.
"Kita senang kalau pemimpin-pemimpin kita berhubungan secara baik. Kita lihat di AS mantan presiden atau mantan pejabat bisa berkontribusi ikut dengan pemerintahan yang tengah memimpin," ujarnya.
Melani mencontohkan keteladanan Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI. JK punya peran baik untuk membantu pemerintahan meski tidak langsung menjadi bagian dari pemerintahan.
"Pak JK ikut kontribusi, ketika ada kerusuhan dia ikut datang ke warga. Ini harusnya jadi contoh bagi mantan pemimpin lainnya membantu pemerintahan," imbuh dia.
Menurut Melani, hubungan Mega-SBY tidak berpengaruh kepada hubungan partai yang dipimpin yakni PDI Perjuangan dan Demokrat. Meski PDIP tegas menjadi partai opisisi, namun dalam hal tertentu kedua partai menjalin kerjasama.
"Demokrat dan PDIP kita berkolaborasi seperti di Pemilukada. Ada di daerah calon yang didukung PDIP dan Demokrat. Kalau Bu Mega dan Pak SBY bukan soal partai karena partai nggak ada masalah," katanya.
http://news.detik.com/read/2012/11/07/080705/2084171/10/bertemu-lagi-di-istana-mungkinkah-sby-mega-rujuk-kembali?991101mainnews
Menarik diamati karena hubungan Mega dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono renggang sejak SBY mengundurkan diri dari kabinet Mega untuk mencalonkan diri menjadi presiden tahun 2004.
Harapan agar Mega 'rujuk' kembali dengan SBY diungkapkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli. Dia berharap pertemuan SBY dan Mega kali ini dapat mencairkan hubungan keduanya.
"Ini kan ditunggu-tunggu, Ibu Mega datang nggak? Saya mengharapkan suasana cair Ibu Mega dan Pak SBY, ingin mereka berdua harmonis kembali," tutur Melani kepada detikcom, Rabu (7/11/2012).
Apalagi, pertemuan Mega dan SBY bukan kali pertama terjadi. Mega pernah bertemu SBY di Istana saat jamuan makan malam Presiden AS Barack Obama dan pemberian tanda penghormatan kepada Ketua MPR Taufiq Kiemas.
Harmonisnya pemimpin di Indonesia bagi Melani akan membawa dampak positif. Pemimpin di periode sebelumnya kata dia semestinya membantu kinerja pemimpin pemerintahan saat ini.
"Kita senang kalau pemimpin-pemimpin kita berhubungan secara baik. Kita lihat di AS mantan presiden atau mantan pejabat bisa berkontribusi ikut dengan pemerintahan yang tengah memimpin," ujarnya.
Melani mencontohkan keteladanan Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI. JK punya peran baik untuk membantu pemerintahan meski tidak langsung menjadi bagian dari pemerintahan.
"Pak JK ikut kontribusi, ketika ada kerusuhan dia ikut datang ke warga. Ini harusnya jadi contoh bagi mantan pemimpin lainnya membantu pemerintahan," imbuh dia.
Menurut Melani, hubungan Mega-SBY tidak berpengaruh kepada hubungan partai yang dipimpin yakni PDI Perjuangan dan Demokrat. Meski PDIP tegas menjadi partai opisisi, namun dalam hal tertentu kedua partai menjalin kerjasama.
"Demokrat dan PDIP kita berkolaborasi seperti di Pemilukada. Ada di daerah calon yang didukung PDIP dan Demokrat. Kalau Bu Mega dan Pak SBY bukan soal partai karena partai nggak ada masalah," katanya.
http://news.detik.com/read/2012/11/07/080705/2084171/10/bertemu-lagi-di-istana-mungkinkah-sby-mega-rujuk-kembali?991101mainnews