REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia untuk
kesekian kalinya melecahkan bangsa Indonesia. Setelah tidak
pernah serius menyelesaikan kasus tenaga kerja Indonesia (TKI), kali ini
mereka menghina presiden Republik Indonesia ketiga, BJ Habibie.
Baca juga: Habibie Tertawa, Baca Tulisan yang Menyudutkannya di Utusan Malaysia
Dalam tulisan opini yang dikutip Themalaysianinsider.com, awal pekan ini, mantan menteri penerangan Malaysia Tan Sri Zainuddin Maidin menuding, Habibie sebagai pengkhianat bangsa.
Itu lantaran semasa menjabat presiden, Indonesia harus kehilangan Timor Timur (sekarang Timor Leste). Bahkan, dengan kasarnya Zainuddin menyebut, lengsernya Habibie yang merupakan pemerintahan tersingkat dan jatuh dalam kehinaan.
"Habibie sebagai 'The Dog of Imperialism' serta pengkhianat bangsa Indonesia. (Habibie) adalah ibarat gunting dalam lipatan ketika pemerintahan Soeharto," demikian pernyataan Zainuddin.
Meski dalam tulisan itu, ia menekankan hal itu merupakan pandangan pribadi, bukan pemerintah, sontak saja sepertinya kontroversi bakal memanaskan hubungan kedua negara.
Kedatangan Habibie ke Selangor, Malaysia atas undangan Anwar Ibrahim. Wakil presiden di era Soeharto itu memberi pidato akademik di Dewan Pro Canselor Universiti Selangor (Unisel) Shah Alam Selangor.
Pemerintah Malaysia menyoroti kedatangan Habibie ke Malaysia yang di undang Partai Keadilan Rakyat (PKR). Itu lantaran PKR dikenal sebagai partai oposisi yang dipimpin mantan deputi perdana menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/12/11/meudn5-menteri-malaysia-habibie-pengkhianat-indonesia
Baca juga: Habibie Tertawa, Baca Tulisan yang Menyudutkannya di Utusan Malaysia
Dalam tulisan opini yang dikutip Themalaysianinsider.com, awal pekan ini, mantan menteri penerangan Malaysia Tan Sri Zainuddin Maidin menuding, Habibie sebagai pengkhianat bangsa.
Itu lantaran semasa menjabat presiden, Indonesia harus kehilangan Timor Timur (sekarang Timor Leste). Bahkan, dengan kasarnya Zainuddin menyebut, lengsernya Habibie yang merupakan pemerintahan tersingkat dan jatuh dalam kehinaan.
"Habibie sebagai 'The Dog of Imperialism' serta pengkhianat bangsa Indonesia. (Habibie) adalah ibarat gunting dalam lipatan ketika pemerintahan Soeharto," demikian pernyataan Zainuddin.
Meski dalam tulisan itu, ia menekankan hal itu merupakan pandangan pribadi, bukan pemerintah, sontak saja sepertinya kontroversi bakal memanaskan hubungan kedua negara.
Kedatangan Habibie ke Selangor, Malaysia atas undangan Anwar Ibrahim. Wakil presiden di era Soeharto itu memberi pidato akademik di Dewan Pro Canselor Universiti Selangor (Unisel) Shah Alam Selangor.
Pemerintah Malaysia menyoroti kedatangan Habibie ke Malaysia yang di undang Partai Keadilan Rakyat (PKR). Itu lantaran PKR dikenal sebagai partai oposisi yang dipimpin mantan deputi perdana menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/12/11/meudn5-menteri-malaysia-habibie-pengkhianat-indonesia