Warga Jakarta Akan Nikmati Monorel Tahun 2015

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta akan dilengkapi dengan moda transportasi monorel pada tahun 2015. Warga Jakarta akan menikmati dengan harga tiket Rp 9.000.

Demikian terungkap dalam pemaparan PT Jakarta Monorail (JM), beberapa waktu lalu di Balai Kota, seperti disampaikan juru bicaranya Bovananto, Selasa (11/12/2012).


"PT JM mengajukan harga tiket Rp. 9000. Rute Jakarta Monorail sepanjang 30 KM  yang terdiri dari Rute Jalur Hijau 14,5 kilometer (Kuningan, Dukuh Atas, Pejompongan, Senayan, Gatot Subroto, SCBD; dan Jalur Biru 15,5 kilometer (Kampung Melayu, Tebet, Casablanca, Tanah Abang, Mall Taman Anggrek).

"Harga tiket ini ditentukan melalui kajian yang mempertimbangkan kemampuan masyarakat Jakarta," ujar Bovananto.

Menurut Bovananto, sebelum semua sistem jaringan transportasi massal jabodetabek optimal, masyarakat masih harus mengeluarkan biaya untuk moda-moda lanjutannya semacam feeder atau transfer moda.

Bovananto juga mengemukakan, konsorsium Baru PT Jakarta Monorail terdiri atas 90 persen investor baru dan 10 persen pemilik lama. Investor baru yang  mendukung adalah dari Perusahaan Swasta Nasional.

Seluruh pembiayaan akan ditanggung 30 persen dari modal konsorsium, dan 70 persen dari pembiayaan perbankan. Konsorsium terdiri atas PT Adhi Karya yang juga bagian dari konsorsium lama PT Jakarta Monorail.

"Total investasi  Rp  6,9 triliun, terdiri atas Rp 2,3 triliun modal konsorsium, dan pinjaman dana sebesar Rp 4,6 triliun. Seluruhnya dibiayai oleh pendanaan swasta tanpa dibiayai dari APBN atau APBD. Kami ingin memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat DKI," kata Bovananto.

Target penyelesaian proyek untuk Jalur Hijau pada akhir 2015, dan Jalur Biru  Oktober 2016. PT Jakarta Monorail dan PT Adhi Karya mengusulkan untuk rute atau trase, ada perbedaan.
PT Jakarta Monorail mengusulkan meneruskan proyek yang telah berjalan sesuai dengan kajian yang sudah dibuat dan disetujui, dan telah ada dalam konsesi sebelumnya. PT Adhi Karya mengusulkan trase yang baru.

Menyinggung berita bahwa konsorsium PT Jakarta Monorail sejak dulu tidak mampu menyelesaikan proyek monorel, itu tidak benar.

Menurut Bovananto, "Kesiapan finance kami pada saat itu sangat siap, dengan dukungan dari Dubai Islamic Bank dan juga beberapa perbankan nasional. Hanya saat pergantian kepemimpinan DKI tahun 2007 kami ketahui bahwa ada keinginan pemprov untuk meredefinisi  proyek, yang tentunya akan mempengaruhi berbagai skema investasi."

"Redefinisi itu antara lain dihilangkannya trase Blue Line (Jalur Biru), juga adanya wacana Pemprov DKI untuk menjadikan rute tersebut bus layang di jalur monorel," paparnya. 

 http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/11/12485157/Warga.Jakarta.Akan.Nikmati.Monorel.Tahun.2015?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp