Jakarta - Beberapa ponsel Android saat ini bisa
didapatkan dengan harga murah. Bahkan ada yang banderolnya sudah
menyentuh di bawah Rp 1 juta.
Namun seperti kata pepatah lama, ada harga ada rupa. Ponsel Android murah tidak mungkin sama baiknya dengan handset di kelas high end. Wajar saja, spesifikasinya dipangkas di sana-sini.
Jika budget terbatas, memang tidak ada salahnya membeli Android murah. Karena mungkin di rentang harga yang sama, produk Android murah lebih baik dibanding pesaing, apalagi feature phone.
Namun agaknya ada baiknya untuk mempertimbangkan hal-hal berikut sebelum membeli Android murah, seperti dikutip detikINET dari Silicon India.
Ponsel
Android murah hampir dapat dipastikan tidak memiliki tampilan layar
yang dapat disombongkan soal kejernihannya. Karena resolusinya yang
lebih kecil dibanding Android kelas atas.
Biasanya, resolusi layar Android murah berada di bawah 480 x 320 pixel. Di samping itu, teknologi layar sentuhnya juga mungkin kurang mulus dan kurang responsif.
Dengan layar yang beresolusi rendah, sektor multimedia pun pas pasan. Jadi untuk menonton video atau menjelajah internet kurang memuaskan.
Layar Android murah umumnya juga berukuran kecil, di bawah 4 inch. Namun bisa menghadirkan keuntungan tersendiri bagi mereka yang bertangan mungil.
Di segmen ponsel low end, biasanya vendor menghadirkan perangkat dengan bodi yang biasa-biasa saja. Desainnya biasa, begitu pun dengan kualitas bodinya.
Beberapa ponsel Android murah mungkin juga terbatas dalam soal pasokan aksesoris casing dari pihak ketiga untuk melindungi bodi. Terlebih jika mereknya kurang populer.
Di bagian layar biasanya tidak dibekali pula dengan material untuk ketahanan. Seperti Gorilla Glass yang membuat layar lebih tahan terhadap goresan.
Hal ini bisa menjadi pertimbangan tersendiri mengingat ponsel adalah barang yang digunakan hampir setiap hari. Jadi ada kemungkinan untuk terjatuh dan rusak jika materialnya kurang kokoh.
Para
vendor hampir dapat dipastikan lebih menganakemaskan ponsel buatannya
yang berada di segmen premium. Demikian juga dalam soal update software.
Seperti diketahui, update software Android terbilang sangat cepat. Biasanya, versi terbaru akan lebih dulu diberikan untuk handset kelas atas.
Kemudian baru giliran ponsel di segmen bawah. Malah kadang meski sudah harap-harap cemas menunggu lama, tidak ada update sama sekali.
Memang keuntungan vendor dari penjualan ponsel kelas atas lebih tinggi dibanding produk kelas bawah. Jadi harap dimaklumi jikalau pengguna ponsel premium lebih diistimewakan.
Prosesor
boleh dibilang adalah nyawa di sebuah smartphone. Semakin tinggi
spesifikasinya, maka bakal semakin kencang performa ponsel.
Di kala ponsel kelas atas sudah menggunakan prosesor dual core atau quad core, Android kelas bawah biasanya punya prosesor dengan clock speed kurang dari 1GHz dan juga RAM (random access memory) minimalis.
Dengan prosesor kurang gahar dan RAM terbatas, operasional ponsel mungkin tidak mulus. Demikian juga beberapa aplikasi mungkin kurang berjalan dengan baik.
Sebab, beberapa aplikasi atau game modern didesain untuk bekerja dengan bagus berkat dukungan prosesor tangguh. Sehingga kurang cocok dipakai di Android murah.
Sistem
operasi Android bisa digunakan oleh semua vendor yang menginginkan
secara gratis. Sehingga cukup banyak vendor kurang dikenal menjajakan
Android murah.
Jangan cepat tergiur dulu meski harganya sangat murah. Bisa jadi ponsel dari vendor yang kurang dikenal ini tidak baik kualitasnya.
Demikian juga dengan dukungan after sales yang mungkin tidak memadai dan sulit dijangkau.
Meski tidak mutlak, memang disarankan membeli ponsel Android dari brand ternama atau sudah terbukti. Yang mungkin lebih dipercaya kualitasnya.
http://inet.detik.com/read/2013/02/11/141938/2166736/317/6/5-pertimbangan-sebelum-membeli-android-murahi991101105
Namun seperti kata pepatah lama, ada harga ada rupa. Ponsel Android murah tidak mungkin sama baiknya dengan handset di kelas high end. Wajar saja, spesifikasinya dipangkas di sana-sini.
Jika budget terbatas, memang tidak ada salahnya membeli Android murah. Karena mungkin di rentang harga yang sama, produk Android murah lebih baik dibanding pesaing, apalagi feature phone.
Namun agaknya ada baiknya untuk mempertimbangkan hal-hal berikut sebelum membeli Android murah, seperti dikutip detikINET dari Silicon India.
1. Layar Kurang Jernih
Biasanya, resolusi layar Android murah berada di bawah 480 x 320 pixel. Di samping itu, teknologi layar sentuhnya juga mungkin kurang mulus dan kurang responsif.
Dengan layar yang beresolusi rendah, sektor multimedia pun pas pasan. Jadi untuk menonton video atau menjelajah internet kurang memuaskan.
Layar Android murah umumnya juga berukuran kecil, di bawah 4 inch. Namun bisa menghadirkan keuntungan tersendiri bagi mereka yang bertangan mungil.
2. Bodi Kurang Mantap
Beberapa ponsel Android murah mungkin juga terbatas dalam soal pasokan aksesoris casing dari pihak ketiga untuk melindungi bodi. Terlebih jika mereknya kurang populer.
Di bagian layar biasanya tidak dibekali pula dengan material untuk ketahanan. Seperti Gorilla Glass yang membuat layar lebih tahan terhadap goresan.
Hal ini bisa menjadi pertimbangan tersendiri mengingat ponsel adalah barang yang digunakan hampir setiap hari. Jadi ada kemungkinan untuk terjatuh dan rusak jika materialnya kurang kokoh.
3. Tidak Kebagian Update Software
Seperti diketahui, update software Android terbilang sangat cepat. Biasanya, versi terbaru akan lebih dulu diberikan untuk handset kelas atas.
Kemudian baru giliran ponsel di segmen bawah. Malah kadang meski sudah harap-harap cemas menunggu lama, tidak ada update sama sekali.
Memang keuntungan vendor dari penjualan ponsel kelas atas lebih tinggi dibanding produk kelas bawah. Jadi harap dimaklumi jikalau pengguna ponsel premium lebih diistimewakan.
4. Prosesor & RAM Kurang Gahar
Di kala ponsel kelas atas sudah menggunakan prosesor dual core atau quad core, Android kelas bawah biasanya punya prosesor dengan clock speed kurang dari 1GHz dan juga RAM (random access memory) minimalis.
Dengan prosesor kurang gahar dan RAM terbatas, operasional ponsel mungkin tidak mulus. Demikian juga beberapa aplikasi mungkin kurang berjalan dengan baik.
Sebab, beberapa aplikasi atau game modern didesain untuk bekerja dengan bagus berkat dukungan prosesor tangguh. Sehingga kurang cocok dipakai di Android murah.
5. Brand Tidak Jelas
Jangan cepat tergiur dulu meski harganya sangat murah. Bisa jadi ponsel dari vendor yang kurang dikenal ini tidak baik kualitasnya.
Demikian juga dengan dukungan after sales yang mungkin tidak memadai dan sulit dijangkau.
Meski tidak mutlak, memang disarankan membeli ponsel Android dari brand ternama atau sudah terbukti. Yang mungkin lebih dipercaya kualitasnya.
http://inet.detik.com/read/2013/02/11/141938/2166736/317/6/5-pertimbangan-sebelum-membeli-android-murahi991101105