PEMILIHAN BAHAN BURUNG CUCAK JENGGOT DAN BURUNG KAPAS TEMBAK YANG BAIK
(CIRI-CIRI YANG
BAIK DARI KATURANGGAN)
Ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam pemilihan bahan atau
bakalan pada burung
Cucak Jenggot
dan
Kapas
Tembak.
-
Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
-
Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
-
Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
-
Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
-
Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
-
Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
-
Warna bulu tegas dan kering, diyakini memiliki irama lagu yang sangat panjang.
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG
CUCAK JENGGOT DAN KAPAS TEMBAK
-
Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cucak Jenggot dan Kapas Tembak. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
-
Buah Segar, burung Cucak Jenggot dan Kapas Tembak sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung Vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
-
EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Cucak Jenggot dan Kapas Tembak yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.
PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG CUCAK JENGGOT DAN KAPAS TEMBAK
Perawatan harian untuk burung
Cucak Jenggot
dan
Kapas Tembak relatif sama dengan burung
berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan
perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan
Harian untuk burung Cucak Jenggot
dan Kapas Tembak:
-
Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
-
Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
-
Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
-
Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
-
Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
-
Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung Cucak Jenggot dan Kapas Tembak lain.
-
Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
-
Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
-
Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
-
Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 3x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi, hari Kamis pagi dan hari Sabtu pagi.
-
Ulat Hongkong dapat diberikan 5 ekor 3x seminggu.
-
Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
-
Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
-
Berikan Vitamin dan Mineral yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
-
Berikan buah pisang yang yang telah diolesi Madu setiap hari Sabtu.
PENANGANAN APABILA KONDISINYA OVER BIRAHI
-
Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore.
-
Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
-
Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.
PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP
-
Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
-
Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 5x seminggu.
-
Mandi dibuat 3 hari sekali saja.
-
Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.
-
Berikan Vitamin dan Mineral.
PERAWATAN DAN STELAN UNTUK LOMBA
Perawatan lomba untuk burung
Cucak Jenggot
dan
Kapas Tembak
sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan perawatan hariannya. Tujuan
perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan
burung agar mempunyai tingkat birahi yang
diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.
Kunci keberhasilan
perawatan lomba untuk burung Cucak Jenggot
dan Kapas Tembak
yaitu
mengenal baik karakter dasar masing-masing
burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba
untuk burung Cucak Jenggot dan Kapas
Tembak:
-
H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.
-
H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
-
1 Jam sebelum di gantang lomba, berikan Jangkrik 2 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.
-
Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
PENTING
-
Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.
-
Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.
PERAWATAN DAN STELAN PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi
memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi
fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Pasca
Lomba untuk burung Cucak Jenggot dan
Kapas Tembak:
-
Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
-
Berikan Vitamin dan Mineral pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
-
Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG CUCAK JENGGOT DAN BURUNG KAPAS TEMBAK PADA MASA MABUNG
Mabung (Moulting)
atau
rontok bulu
merupakan siklus alamiah pada keluarga
burung.
Perawatan burung
Cucak Jenggot
dan
Kapas Tembak
pada masa
mabung
adalah menjadi hal yang sangat penting,
karena apabila perawatan yang salah pada
masa ini akan membuat burung menjadi rusak.
Pada masa
mabung,
metabolisme
tubuh
burung
meningkat hampir 40% dari kondisi normal.
Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi
yang berkualitas baik dengan porsi lebih
besar dari kondisi normal.
Hindari mempertemukan burung dengan
burung sejenis, karena akan membuat proses
mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini
adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh
burung. Proses mabung juga berhubungan
dengan hormon reproduksi.
Berikut ini
Pola Perawatan Masa Mabung untuk
burung Cucak Jenggot dan Kapas
Tembak:
-
Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
-
Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
-
Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
-
Berikan Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
-
Perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
-
Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG CUCAK JENGGOT DAN BURUNG KAPAS TEMBAK
Irama lagu
yang dimiliki burung Cucak Jenggot
dan Kapas Tembak memegang peranan yang sangat penting di
dalam
penilaian lomba burung berkicau. Karena
kembali kepada
filosofi burung berkicau,
daya tarik utama dari burung berkicau adalah
kemampuan berkicaunya (irama lagu).
Memilih
suara-suara master untuk burung
Cucak Jenggot dan Kapas Tembak
janganlah terfokus hanya memilih suara-suara
master yang kedengarannya unik dan bagus.
Ada beberapa
hal yang harus kita perhatikan;
-
Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burung andalan kita. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar.
-
Mengikuti Trend Lagu yang ada. Misalnya tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu yang ngeroll.
-
Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi kita harus bisa memilih suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dan irama lagu yang memiliki cengkok dan mengalun.
Sangat
banyak metode dan cara-cara yang dapat
dilakukan di dalam proses
pemasteran burung berkicau.
Dan juga banyak sekali berkembang
mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya
dilapangan.
Salah satu
mitos aneh yang berkembang, yaitu burung
yang akan di master harus melihat burung
masternya, agar burung yang di master dapat
menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut
burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu
proses pemasteran burung berkicau harus
menunggu burung dalam keadaan ganti bulu
atau mabung.
Sebenarnya; Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran.
Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung
harus menunggu masa burung mabung.
Alasannya
karena; Pada saat mabung, burung berkicau
cenderung untuk banyak diam dan sangat
jarang sekali berkicau. Burung yang banyak
diam pada masa mabung tersebut, cenderung
untuk lebih banyak menggunakan waktunya
untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang
ada disekelilingnya. Apabila suara yang
didengarnya sesuai dengan tipikal karakter
suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.
www.carabeternak.com
www.carabeternak.com